unik-menarik

Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi, hujan abu ancam keselamatan masyarakat

Selasa, 5 Desember 2023 | 20:30 WIB
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus, mengeluarkan kolom abu setinggi 3.000 meter, inilah respon BNPB. (bnpb.go.id)

JAKARTA INSIDER - Gunung Marapi, gunungapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengeluarkan kolom abu setinggi 3.000 meter pada Minggu (3/12).

Erupsi yang terjadi sekitar pukul 14.54 WIB ini telah memicu respons dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

Pj Gubernur Sumatera Barat, Bambang Wasito, mengonfirmasi peristiwa tersebut dengan menjelaskan, "Kondisi Gunung Marapi meletus. Kolom abunya membumbung tinggi ke atas terlihat dari Agam."

Baca Juga: Kisah perjuangan Indonesia: Misi rahasia di tengah perang Bosnia

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam telah bergerak ke wilayah terdekat dengan puncak gunung untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan masyarakat.

Ade Setiawan dari tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam menuturkan kejadian hujan abu vulkanik di Nagari Lasi, Canduang, dengan tingkat intensitas yang cukup tinggi.

“Hujan abu cukup pekat dan gelap terjadi di Nagari Lasi, Canduang. Sekarang sudah berhenti,” ungkap Ade.

Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR berikan UMKM akses menuju pasar global

Langkah antisipasi diambil dengan membagikan masker kepada masyarakat serta mengimbau agar mereka tetap di dalam rumah untuk menghindari dampak buruk pada kesehatan.

Di tengah kejadian ini, status Gunung Marapi tetap pada Level II (Waspada).

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menegaskan, “Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang dan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.”

Baca Juga: Warga Tuminting bersama BRInita sukses transformasi lahan sampah menjadi lahan urban farming

Erupsi Gunung Marapi bukanlah peristiwa baru.

Sejarah erupsi gunung ini telah tercatat sejak tahun 1830, dengan rentetan kejadian di masa lampau yang mencatatkan dampak serius bagi sekitar wilayah.***

Halaman:

Tags

Terkini