JAKARTA INSIDER – Perhatian para pemimpin dunia kini sedang tertuju pada musibah yang terjadi di negara Turki dan Suriah.
Ya, bencana gempa maut mengguncang Turki dan Suriah dengan kekuatan magnitude 7,8.
Akibat gempa di Turki dan Suriah tersebut, korban meninggal dunia tercatat mencapai 12 ribu jiwa.
Baca Juga: Info terkini gempa maut Turki - Suriah: Jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.000 orang
Para pemimpin dunia pun beramai-ramai mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban terdampak gempa.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah China yang juga turut mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Dimana bantuan kemanusiaan yang dikirim adalah senilai 30 juta yuan atau jika dirupiahkan menjadi Rp70 miliar.
"Bantuan kemanusiaan senilai 30 juta yuan ke Suriah itu sudah termasuk bantuan tunai 2 juta dolar AS dan barang kebutuhan pokok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Rabu.
Adapun bantuan yang dikirim oleh Pemerintah China akan diutamakan dalam bentuk pangan.
Lebih lanjut Pemerintah China akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan tersebut dan berkoordinasi dengan depertemen terkait.
"Departemen terkait telah bekerja dan berkoordinasi dengan pihak Suriah untuk memastikan bantuan dapat dikirimkan sesegera mungkin," katanya.
Bahkan, Mao Ning juga mendesak Amerika Serikat agar mencabut sanksi terhadap Suriah secepat mungkin dan harus mengesampingkan obsesi geopitiknya.
"AS harus mengesampingkan obsesi geopolitik dan segera mencabut sanksi sepihak terhadap Suriah untuk membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan," katanya.
Artikel Terkait
Pernikahan Kiky Saputri, sang ratu roasting dihadiri berbagai publik figur hingga pejabat penting
Ide jualan laris, es selendang mayang khas Betawi, bisa dijadikan menu buka puasa juga, yuk simak resepnya!
Ressa Herlambang akui sempat berpura-pura kaya dan hidup dalam kepura-puraan, alasannya sangat mengejutkan!
Ressa Herlambang pernah jualan es pisang ijo namun saat jualan selalu merasa cemas: Aku takut mereka lihat...
Obat sirup Praxion aman dikonsumsi, bukan pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak