Demam Piala Dunia di Denmark, walau gagal masuk 16 besar anak-anak Aceh dipersiapkan berkarir di bola

photo author
- Minggu, 11 Desember 2022 | 07:13 WIB
Anak-anak di Kota Nordjylland, Denmark, usai melakukan pertandingan  sepak bola persahabatan, Sabtu (10/12).
Anak-anak di Kota Nordjylland, Denmark, usai melakukan pertandingan sepak bola persahabatan, Sabtu (10/12).

 

JAKARTA INSIDER - Bagi negara Denmark, mengantarkan anak-anak laki mereka yang berusia enam tahun ke pusat pelatihan sepak bola, sudah menjadi program keluarga.

Mereka yakin anak-anaknya suatu saat bisa berkarir sebagai pemain sepak bola profesional di klub-klub ternama.

Hal ini dilakukan saban hari. Apalagi saat demam sepak bola piala dunia 2022 melanda anak-anak di seluruh dunia, tidak terkecuali anak-anak di Denmark.

Baca Juga: Terlihat nyaman di keluarga besar Fariz, Adzam anak Nathalie Holscher tuai sorotan

Walau saat pertandingan babak penyisihan, timnas Denmark harus mengakui keunggulan lawan-lawan tanding dan harus pulang lebih awal ke negaranya. Namun dalam hal melatih putra-putra mereka sejak usia enam tahun untuk masuk di pusat pelatihan sepak bola, negara Denmark harus diacungi jempol.

Hal ini diceritakan Syukri Ibrahim kepada Zulfadhli Anwar dari Jakarta Insider, Sabtu (10/12). Syukri asal Aceh Timur yang telah menetap di Denmark sekitar 20 tahun, mengantarkan putranya, Muhammad Muzammil sejak berumur enam tahun, ke pusat pelatihan sepak bola di Kota Nordjylland.

Saat ini Muzammail sudah beranjak berusia sembilan tahun.

Baca Juga: Kondangan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, siapa sajakah yang turut hadir?

"Putra saya hari ini bertanding dengan klub Kampe i Skørping dari kota Kota Aars. Disini (KotaNordjyllan, red) banyak putra-putra Aceh yang dilatih di klub sepak bola. Saya berfikir, mereka suatu saat bisa berkarir di bola, seperti banyak para pemain dunia yang hidup dari bermain bola," ujar Syukri Ibrahim kepada Jakarta Insider melalui komunikasi vcall whatsapp (10/12).

Muhammad Muzammil ( 9mtahun) putra dari Syukri Ibrahim yang berasal dari Aceh Timur, saat ini Muzammil mengikuti pemusatan pelatihan sepak bola di kota Nordjylland.
Muhammad Muzammil ( 9mtahun) putra dari Syukri Ibrahim yang berasal dari Aceh Timur, saat ini Muzammil mengikuti pemusatan pelatihan sepak bola di kota Nordjylland.

Walau harus membayar sekitar 500 krone Denmark atau setara Rp. 1juta, menurut Syukri, hal itu hanya untuk pendaftaran di awal saja.

"Untuk biaya latihan 500 Krone per tahun masih terbilang sangat murah. Karena anak saya dan anak-anak Aceh yang ada di Nordjyllan dan Kota Aars, yang masuk ke pusat pelatihan sepak bola, dilatih oleh para pelatih profesional asli warga negara Denmark," kata Syukri.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Liputan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X