Di awal set pertama, Ginting sudah tertinggal 1-4. Keunggulan ini bisa dipertahankan Chou Tien Chen hingga interval waktu, 11-6.
Ginting mulai coba mengejar dan bisa mendapatkan delapan angka beruntun sehingga kedudukan 17-17. Sampai di sini laju Chou Tien Chen tak tertahan. Ginting hanya bisa menambah satu angka. Set pertama 21-18 untuk Chou Tien Chen.
Di set kedua, Ginting tancap gas. Ia mulai bisa mengendalikan permainan. Hanya satu kali Chou Tien Chen berhasil menyamakan kedudukan, 9-9. Setelah itu, Ginting terus unggul dan menutup.set kedua, 21-11.
Di set ketiga, kedua pemain bermain ngotot. Namun Ginting bisa mengatur ritme permainan dan unggul 6-1 di awal set ketiga. Keunggulan ini bisa dijaga Ginting hingga unggul 13-5. Ginting terus memimpin sampai match point 20-16.
Di sini, Ginting terlihat mulai tidak sabar untuk menutup set ketiga. Hal ini kemudian dimanfaatkan Chou Tien Chen untuk menekan Ginting. Empat angka berhasil didapat sehingga berubah menjadi 20-20.
Ginting yang sadar akan kesalahannya mulai bangkit. Mencoba main lebih sabar dan apik tanpa mengurangi serangan. Demikan halnya dengan Choun Tien Chen. Saling menambah angka pun terjadi, sampai kedudukan imbang 22-22.
Baca Juga: Sidang kasus pembunuhan Brigadir J kembali di gelar, kini hadirkan 12 saksi untuk 3 terdakwa
Di angka kritis ini, drama terjadi. Pukulan drop shot Ginting di sisi kiri yang dikembalikan Chou Tien Chen dinyatakan "fault", oleh wasit utama dan service jidge.
Wasit menganggap shuttlecock sudah menyentuh lapangan sebelum dikembalikan oleh Chou Tien Chen.
Mendengar keputusan wasit, Chou Tien Chen langsung protes. Begitu juga Pelatih Chou Tien Chen dengan mendatangi wasit utama. Ia kemudian meminta "challenge". Namun, permintaan ini tidak. dipenuhi oleh wasit.
Dengan kondisi geram dan emosi, Chou Tien Chen akhirnya mau melanjutkan permainan. Kedudukan 23-22 untuk Ginting.
Chou Tien Chen mencoba menyamakan kedudukan. Tapi, Ginting lebih menguasai permainan. Satu pukulan backhamd panjang Ginting ke arah sisi kiri, dibiarkan Chou Tien Chen yang mengira shuttlecock keluar. Ternyata shuttlecock jatuh di dalam lapangan. Set ketiga berakhir dengan kemenangan Ginting, 24-22.
Kali ini, Ginting meluapkan keberhasilanya tidak dengan membanting raket. Ia hanya melempar raketnya ke atas.