JAKARTA INSIDER - Kehadiran para penonton Arema FC dalam pertandingan melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Sabtu (15/7/2023) menuai kontroversi.
Meski dilarang, suporter Arema tetap membanjiri tribun dengan semangat yang menggelora, memperlihatkan kesetiaan dan dukungan sejati mereka kepada tim kesayangan.
Insiden yang terjadi dalam pertandingan tersebut sangat disayangkan, namun menjadi panggilan untuk mengevaluasi aturan larangan kehadiran suporter tim tamu dan melakukan adaptasi yang lebih baik ke depannya.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menyatakan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
"Mungkin berlebihan jika mereka disebut demikian, namun jika memang pendukung Arema FC kami memohon maaf, kami masih sangat menghargai karena murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka yang ingin murni memberikan dukungan kepada tim kesayangannya untuk memberikan dukungan langsung ke tribun," ungkap Wiebie.
Regulasi terkait larangan suporter tim tamu merupakan proses yang membutuhkan adaptasi, mengingat budaya suporter sepak bola Indonesia yang telah terbentuk dengan kuat.
Baca Juga: Calon Paskibraka Nasional dari Ternate Maluku Utara diganti mendadak H-2, saudara minta keadilan
Wiebie menjelaskan bahwa klub akan berperan dalam sosialisasi dan membantu dalam pengaturan penjualan tiket secara online guna memfasilitasi identifikasi dini terhadap siapa saja yang masuk ke dalam stadion.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan sistem keamanan dan antisipasi insiden yang tidak diinginkan.
Tidak lupa, Arema FC juga menyampaikan terima kasih kepada Polres Kediri Kota dan Polres Kediri yang turut serta dalam menjaga keamanan pertandingan serta membantu korban insiden tersebut.
Baca Juga: Peringati Hari Bhayangkara ke 77, Slank merilis lagu baru berjudul Polisi Yang Baik Hati
"Kami ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dari Polresta Kediri Kota dan Polres Kediri Kabupaten yang melakukan pengamanan pertandingan dan membantu membawa suporter yang menjadi korban dari insiden tersebut ke rumah sakit," ujar Wiebie.
Keberanian dan keteguhan hati para penonton Arema yang tetap hadir meski dilarang merupakan bukti cinta mereka terhadap tim dan sepak bola.