Sudah jelas dalam laga FIFA Macthday ini, bukan mengharapkan kemenangan, bukan perbaikan peringkat.
Tetapi yang diharapkan dalam laga ini, seperti yang telah dikatakan oleh Ketum PSSI, sebagai peningkatan mentalitas bertanding.
Timnas Garuda, dikasih pembelajaran dengan bermain menghadapi tim yang lebih berkualitas jauh di atas kita.
Dengan begitu mentalitas para pemain Isa teruji di laga ini, pelatih bisa melihat sejauh mana pemain berkembang dari suatu pertandingan saat menghadapi lawan, yang levelnya 100 an dunia.
Nah, sekarang harus menghadapi lawan yang levelnya, berasa di 10 besar dunia, pastinya akan ada perbedaan-perbedaan dari segi permainan.
Perbedaan dari segi makanan, pelatih ingin melihat pemain-pemain yang bisa lolos, dari situasi tekanan di laga seperti itu.
Dengan begitu, jika mereka bisa lolos berarti dianggap memiliki mental yang kuat, secara mental di depan mereka ada Lionel Messi dan Di Maria, pasti pikirannya akan down.
Siapa yang bisa lolos, maka bisa jadi pemain andalan Timnas begitu sangat mungkin Argentina juga mungkin tidak sejak awal.
Menurunkan pemain-pemain topnya, kalau memang dipanggil mereka semua merupakan pemain alumni piala dunia.
"Inilah ujiannya bagi pemain-pemain, Timnas Indonesia secara mental harus siap menghadapi siapapun entah Lionel Messi atau Garbacho," tambahnya.
Kusnaeni menyebut, bahwa pemain sekalas Messi bersedia berangkat ke Indonesia diantara padatnya rutinitasnya.