olahraga

Mesut Ozil sang legenda sepak bola yang juga aktivis kemanusiaan serukan perang Israel Palestina berhenti

Senin, 16 Oktober 2023 | 13:30 WIB
Mesut Özil, bintang sepak bola terkenal yang mengambil peran sebagai aktivis kemanusiaan dengan dukungannya terhadap isu-isu global. (Twitter X @M10)

JAKARTA INSIDER - Mesut Ozil, nama yang tak asing bagi penggemar sepak bola, bukan hanya dikenal sebagai salah satu gelandang serang terbaik generasinya, tetapi juga sebagai sosok yang vokal terkait isu-isu kemanusiaan di seluruh dunia.

Lahir pada 15 Oktober 1988 di Gelsenkirchen, Jerman, Özil memiliki perjalanan karier yang menarik di dunia sepak bola, dari bermain untuk klub besar seperti Real Madrid dan Arsenal, hingga akhirnya pensiun pada tahun 2023 setelah bergabung dengan İstanbul Başakşehir.

Namun, di balik cemerlangnya karier sepak bola, Özil juga dikenal karena dukungannya terhadap beberapa isu global yang mempengaruhi masyarakat di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Eden Hazard pemain bintang Chelsea pensiun dari sepak bola professional

Pernyataan terbarunya di media sosial Twitter, di mana ia berdoa untuk perdamaian di antara konflik Palestina-Israel, menunjukkan bahwa Özil bukan hanya seorang atlet, tetapi juga seorang individu yang peduli dengan kemanusiaan.

Dalam cuitannya, ia mengekspresikan keprihatinannya terhadap korban tak berdosa, terutama anak-anak, yang menjadi korban perang di daerah tersebut.

Pernyataannya yang tulus ini menunjukkan perhatian mendalamnya terhadap isu-isu kemanusiaan yang terjadi di seluruh dunia.

Baca Juga: Jordi Amat: Perjalanan luar biasa dari bintang muda Spanyol hingga jadi kapten Indonesia

Namun, tidak hanya masalah Palestina-Israel yang menarik perhatiannya.

Sebelumnya, pada Desember 2019, Özil telah mengecam perlakuan terhadap Uighur di Tiongkok, yang menuai kontroversi besar dan bahkan memicu respons keras dari pihak-pihak tertentu, termasuk klubnya saat itu, Arsenal, serta pemerintah Tiongkok sendiri.

Kontroversi serupa juga muncul ketika ia memberikan dukungannya terhadap Azerbaijan selama perang Nagorno-Karabakh pada Oktober 2020.

Baca Juga: Sukses besar! Asian Games Hangzhou 2023 ditutup, sampai jumpa 2026 di Jepang

Di luar panggung sepak bola, Özil juga telah aktif dalam upaya mendorong inklusi dan kesetaraan di dunia sepak bola.

Pada Oktober 2021, ia berkolaborasi dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Football for Peace untuk mendirikan pusat pengembangan di University of Bradford guna menanggulangi kesenjangan partisipasi atlet berlatar belakang Asia Britania dalam sepak bola.

Halaman:

Tags

Terkini