JAKARTA INSIDER - Presiden Sementara Olympic Council of Asia (OCA), Raja Randhir Singh, mengakhiri dengan resmi Asian Games ke-19 di Hangzhou dalam seremoni penutupan yang mengesankan.
Dalam pidatonya di Stadion Hangzhou Olympic Sports Centre, Singh memuji Hangzhou sebagai tuan rumah yang sempurna dan menggambarkan Asian Games ini sebagai sukses yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seremoni penutupan yang berkesan ini bertemakan "Kenangan Abadi Hangzhou" dan menampilkan atlet-atlet yang berada di pusat perhatian.
Baca Juga: Arab Saudi resmi umumkan niat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034
Tampilan singkat mengingatkan kita akan momen-momen mendebarkan yang terjadi selama Asian Games ini, dengan penekanan khusus pada partisipasi atlet dari 45 negara dan wilayah.
Salah satu sorotan teknologi yang mencengangkan adalah "digital lawn."
Setelah kompetisi atletik selesai, lapangan rumput sederhana ini berubah menjadi "taman terbesar dan paling indah di dunia" dengan bantuan teknologi.
Baca Juga: Menpora Dito Ariotedjo dukung Mandalika Racing Academy jelang MotoGP Mandalika 2023
Lebih dari 40.000 titik cahaya di bawah rumput menciptakan pola indah yang selaras dengan penampilan di panggung.
Melalui teknologi Augmented Reality (AR), penonton di rumah juga bisa menikmati tampilan taman yang memukau ini.
Selain teknologi, budaya Tiongkok juga berperan besar dalam seremoni penutupan ini.
Baca Juga: Persija siap lawan Barito Putera di Stadion Patriot Candrabhaga dalam laga akhir pekan
Acara ini dirancang untuk berselaras dengan "Dingzhi," salah satu istilah dalam kalender lunar Tiongkok yang menandai musim ketika teratai dan osmanthus mekar dengan indah.
Dalam kata-kata eksekutif produser seremoni penutupan, Wu Yan, acara ini menekankan pentingnya emosi manusia dan menghormati dedikasi semua atlet dan sukarelawan yang telah berkontribusi besar untuk sukses Asian Games Hangzhou 2023.