RCTI Raih Hak Siar Laga Sepakbola Indonesia vs Argentina: Pesta Bola di TV Rakyat!

JAKARTA INSIDER - Pesta bola akan segera dimulai! RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) telah resmi menjadi pemegang hak siar laga FIFA Matchday yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Timnas Argentina pada tanggal 19 Juni mendatang.

Keberhasilan ini dapat dipastikan setelah munculnya sebuah foto yang memperlihatkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berpose bersama Dini Putri, Direktur Programming & Acquistion RCTI.

Tak hanya pertandingan ini, RCTI juga akan menayangkan berbagai pertandingan Timnas Indonesia dari kelompok umur hingga senior setidaknya hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Buruan! Dapatkan Tiket Presale Timnas Indonesia VS Argentina Melalui BRI, Mudah dan Praktis

Jadi, para pecinta sepakbola tanah air dapat menikmati aksi menarik Timnas Indonesia dalam berbagai pertandingan yang dijamin akan menghibur.

RCTI, salah satu jaringan televisi berbasis siaran gratis di Jakarta Barat, dikenal dengan beragam acara yang ditayangkannya, mulai dari sinetron populer, berita, hingga program olahraga.

RCTI sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 1989, awalnya sebagai operator televisi berbayar lokal yang menyiarkan sebagian besar acara asing, sebelum kemudian beralih menjadi jaringan siaran terestrial gratis setahun kemudian.

Baca Juga: Presiden AFA ungkap alasan ingin melawan Timnas Indonesia di Fifa Matchday, karena ET dan STY!

Pada Oktober 1987, TVRI kehilangan monopoli saat pemerintah memperbolehkan jaringan televisi swasta untuk memulai siaran.

RCTI resmi diresmikan pada pagi hari tanggal 24 Agustus 1989 oleh Presiden Soeharto sebagai jaringan televisi komersial swasta pertama di Indonesia.

Program-program malam diluncurkan oleh Menteri Informasi Harmoko.

RCTI awalnya ditayangkan di area Jabodetabek sebagai saluran televisi berbayar lokal dan mendapatkan izin terestrial nasional setahun kemudian.

Baca Juga: Indonesia Vs Argentina: Harga tiket mulai Rp 600 ribu, berikut daftar harga dan cara belinya

Sebelum tahun 1994, RCTI sebagian besar menayangkan acara asing karena lebih murah dibandingkan dengan program-produksi sendiri, dan untuk menciptakan tampilan dan nuansa televisi berbayar konvensional (teknologi baru dan mahal di Indonesia saat itu).