Anak-anak yang sebelumnya minder karena kondisi ekonomi keluarganya, kita tarik, kita beri lingkungan terbaik agar mereka percaya diri dan mendapat pendidikan yang layak,” kata Prabowo.
Ia menambahkan, negara tidak bisa sekadar berharap ada perbaikan alamiah. “Kalau perlu, kita intervensi dan bantu,” ucapnya.
Presiden juga menyoroti fasilitas Sekolah Rakyat yang menurutnya lebih baik dibanding pengalaman pribadinya saat di akademi militer.
“Tempat tidur nyaman, setiap tiga siswa satu kamar, lengkap dengan kamar mandi.
Saya sendiri dulu di akademi militer, 60 orang berbagi kamar mandi sederhana,” ujar dia.
Prabowo menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat bukanlah sekadar wacana.
Ia menekankan pentingnya keberanian berpikir besar dan kerja keras untuk mewujudkan hal yang semula tampak mustahil.
“Sekolah Rakyat bukan hanya angan-angan. Saat ini sudah ada 100, akhir bulan menjadi 165, tahun depan bertambah 100 lagi, dan seterusnya. Sekolah lain pun akan diperbaiki.
Kita harus membuat yang tampak mustahil menjadi mungkin. Dengan niat, tekad, dan kepercayaan diri. Think big, do our best, make the impossible possible,” ujarnya.***