JAKARTA INSIDER - Gubernur Pramono Anung geram usai mengetahui sebanyak 15.000 penerima bantuan sosial ( bansos ) bermain judi online ( judol ).
Gubernur DKI Jakarta sebut sebanyak 15.000 penerima bansos menyalahgunakan bantuan untuk bermain judol.
Hal ini diketahui oleh Gubernur Pramono Anung usai adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) .
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat sebanyak 15.033 penerima bantuan sosial (Bansos) di Jakarta terlibat judi online (Judol).
Gubernur DKI Jakarta Pranomo Agung menegaskan bahwa bansos ditujukan untuk warga yang membutuhkan.
Sehingga program bantuan tersebut akan dicabut, jika penerima terbukti terlibat judol.
“Jika ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” tegasnya di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat
Selama tahun 2024, PPATK mencatat bahwa sebanyak 602.419 warga Jakarta diduga terlibat judol. Dengan total transaksi mencapai Rp3,12 triliun.
Berdasarkan dari data tersebut, sebanyak 15.033 di antaranya merupakan penerima bansos.
Baca Juga: Israel dan Suriah Bahas Konflik Sweida di Paris
“Kami ingin memastikan bahwa dana bantuan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, untuk memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat,” jelas Pramono.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat agar ikut serta menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan terbebas dari tindak ilegal.***