JAKARTA INSIDER - Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz bersama Nahdlatul Ulama (NU) Papua memperkuat sinergi dalam upaya mencegah gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah rawan di Papua.
Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan humanis dan kolaboratif dalam menjaga stabilitas keamanan serta meredam potensi konflik sosial.
Dikutip dari laman resmi www.tribratanews.polri.go.id Dalam pertemuan strategis yang digelar di Timika pada akhir April 2025.
Pimpinan Satgas Ops Damai Cartenz dan pengurus PWNU Papua menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam menciptakan situasi kondusif.
Kolaborasi ini difokuskan pada tiga aspek utama: penyuluhan damai berbasis agama, penguatan pendidikan toleransi di daerah rawan, dan pendampingan masyarakat korban konflik.
Komandan Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol I Dewa Nyoman Agung, menyatakan bahwa pendekatan represif saja tidak cukup.
Baca Juga: JMAE 2025 usung Sport Tourism hingga Green Sport
Sementara itu, Ketua PWNU Papua, KH Muhammad Yasir, menegaskan kesiapan NU untuk terlibat aktif dalam misi damai ini.
Program-program konkrit telah disiapkan, mulai dari pelatihan pemuda anti-kekerasan, dialog lintas agama dan budaya, hingga distribusi bantuan kemanusiaan di daerah yang terdampak aksi KKB.
Pendekatan ini bertujuan memutus mata rantai simpati terhadap kelompok bersenjata dan membangun ruang aman bagi warga.
Baca Juga: Gunung Semeru kembali Erupsi, warga dihimbau tingkatkan kewaspadaan
Kolaborasi antara aparat dan ormas Islam ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi positif antara negara dan elemen sipil dalam menciptakan kedamaian.
Dengan semangat gotong royong, Satgas Ops Damai Cartenz dan NU berkomitmen mewujudkan Papua yang aman, damai, dan bermartabat.