JAKARTA INSIDER - Bekasi kerap dilanda banjir setiap musim hujan. Bukan hanya merendam permukiman warga, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi dan transportasi.
Mengapa banjir di Bekasi sering terjadi? Beberapa faktor utama menjadi pemicu, mulai dari faktor alam hingga masalah tata kelola kota yang belum optimal.
Dikutip dari kanal YouTube metro TV Salah satu penyebab utama adalah sistem drainase yang buruk.
Baca Juga: Banjir di Bekasi kembali terjadi, Apa saja faktor pemicunya?
Banyak saluran air di Bekasi yang tersumbat akibat sampah dan sedimentasi, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.
Ditambah lagi, urbanisasi yang pesat menyebabkan berkurangnya lahan resapan air. Banyak kawasan hijau berubah menjadi pemukiman dan pusat industri tanpa sistem drainase yang memadai.
Faktor lainnya adalah luapan sungai. Bekasi dilintasi beberapa sungai besar, seperti Sungai Citarum dan Sungai Bekasi.
Baca Juga: Banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu: Kondisi terkini dan dampaknya
Saat curah hujan tinggi, air sungai meluap dan menggenangi permukiman di sekitarnya.
Sayangnya, banyak pemukiman yang berdiri di bantaran sungai sehingga risiko banjir semakin tinggi. Selain itu, tanggul sungai yang tidak terawat dan sedimentasi yang menumpuk juga memperparah kondisi.
Tidak hanya itu, curah hujan ekstrem dan perubahan iklim juga berperan besar dalam meningkatnya frekuensi banjir.
Baca Juga: Kebon Pala Kampung Melayu terendam banjir, begini situasi terkini
Hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan genangan air yang sulit surut.
Untuk mengatasi banjir di Bekasi, diperlukan solusi komprehensif. Perbaikan infrastruktur drainase, normalisasi sungai, peningkatan ruang hijau, serta edukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi langkah yang harus segera diambil.