JAKARTA INSIDER - Kota Bekasi - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, melakukan peninjauan langsung ke pos pengungsian warga terdampak banjir di Kota Bekasi, pada Selasa (5/3) malam.
Lokasi pengungsian yang dikunjungi terletak di Gudang Logistik BNPB, Jalan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kunjungan ini, Letjen Suharyanto didampingi oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, untuk memastikan bahwa pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan dalam upaya penanganan darurat bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bekasi.
Baca Juga: Banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu: Kondisi terkini dan dampaknya
"Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak dan kehadiran Bapak Menteri Sosial di lapangan, kami berharap penanganan banjir di Kota Bekasi dapat segera diselesaikan. Ada dua titik besar yang sangat terdampak, yaitu di kantor Wali Kota Bekasi dan mal Mega Bekasi yang terendam akibat tanggul yang jebol," ujar Suharyanto.
Hingga Selasa malam (4/3), tercatat 297 kepala keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa yang mengungsi di pos pengungsian yang berlokasi di Gudang Logistik BNPB, Jatiasih.
Kepala BNPB juga menjelaskan bahwa prioritas utama yang dilakukan tim gabungan saat ini adalah evakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Baca Juga: Banjir rendam Jabodetabek, ketinggian air capai 2 meter, warga diminta waspada!
"Warga yang masih mengungsi di sini, khususnya di Kota Bekasi yang hingga kini masih mengalami banjir cukup tinggi, menjadi fokus utama kami. Tim telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi hingga seluruh warga yang terdampak berhasil diselamatkan," tambah Suharyanto.
Selain evakuasi, Kepala BNPB juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi maupun mereka yang bertahan di rumah meski terendam banjir, terutama bagi mereka yang berada di lantai dua rumahnya.
Pemerintah menjamin bahwa pemenuhan kebutuhan dasar tersebut akan dipenuhi.
"Kami tidak bisa memaksa warga untuk dievakuasi, terutama mereka yang masih berada di lantai dua rumah karena khawatir dengan harta benda mereka. Namun, kami tetap memastikan bantuan dikirimkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka," jelas Suharyanto.
Untuk mendukung upaya penanggulangan banjir, pemerintah juga melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga Kamis, 6 Maret 2025, guna mengurangi curah hujan yang diprediksi masih tinggi.