nasional

Sempat terlambat umumkan hasil sidang isbat 1 Ramadhan 1446 Hijriah, Kemenag ungkap alasan sebenarnya

Minggu, 2 Maret 2025 | 15:32 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat sedang mengumumkan hasil sidang isbat awal Ramadhan pada Jumat, 28 Februari 2025. (Instagram/bimasislam)

JAKARTA INSIDER - Pengumuman penetapan awal Ramadhan 1446 Hijriah akhirnya dilaksanakan pada Jum'at (28/2) namun proses pengumuman ini sempat menimbulkan kegaduhan di media sosial.

Keterlambatan pengumuman yang terjadi selama 40 menit setelah waktu shalat Isya memicu banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Menurut Kementerian Agama (Kemenag), penetapan awal Ramadhan ini telah melalui proses sidang isbat.

Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemenag Jakarta pada hari itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa keterlambatan pengumuman disebabkan oleh keharusan menunggu laporan pemantauan hilal di wilayah paling barat, Aceh.

Baca Juga: Legislator DPR RI Bambang Soesatyo: Miris! Efisiensi Anggaran Hanya Rp306 Triliun, Tapi Kerugian Akibat Korupsi Rp1000 Triliun

"Kami sampaikan bahwa agak sedikit mundur dalam penyampaian ini karena kami harus menunggu wilayah yang paling barat di Aceh," ujar Nasaruddin dengan tegas.

Ia menambahkan bahwa kondisi pengamatan hilal di seluruh Indonesia sangat bervariasi, terutama karena perbedaan zona waktu dan kondisi langit yang berbeda-beda.

Menurut Nasaruddin, pemantauan hilal dilakukan di 125 titik di seluruh nusantara dengan menggunakan metode rukyat dan hisab.

"Dalam pemantauan ini, peran rukyat sebagai konfirmasi hisab sangat penting. Hasil pengamatan dari Aceh, sebagai wilayah paling barat, menjadi acuan utama kami. Kami harus memastikan bahwa laporan hilal tersebut valid sebelum mengumumkan awal Ramadhan," jelasnya.

Baca Juga: Selama Ramadan 2025 Transjakarta Beroperasi 24 Jam di 14 Koridor, Jumlah Armada Disesuaikan dengan Pola Mobilitas Pelanggan

Nasaruddin Umar juga menegaskan,

"Sesuai dengan kondisi obyektif, pengamatan hilal di Indonesia bagian timur, tengah, sampai di wilayah barat, khususnya Aceh, tidak dapat dilakukan secara serentak. Oleh karena itu, kami harus menunggu laporan yang paling representatif dari Aceh."

Penundaan ini, yang seharusnya pengumuman dilakukan pada pukul 19.00 WIB, baru disiarkan pada pukul 19.40 WIB. Hal ini menyebabkan jeda selama 40 menit bagi masyarakat yang tengah bersiap-siap melaksanakan shalat tarawih pertama.

"Karena pengumuman kami terlambat, ada celah waktu 40 menit di mana masyarakat belum mendapatkan kepastian mengenai awal Ramadhan," tambah Nasaruddin.

Baca Juga: Ahok soroti aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap

Di sisi lain, pengumuman dari Kemenag ini berbeda dengan pengumuman yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah, yang sudah mengumumkan awal Ramadhan pada 1 Maret 2025 sejak 12 Februari 2025 melalui laman resmi mereka.

Halaman:

Tags

Terkini