JAKARTA INSIDER — Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya buka suara soal polemik yang terjadi di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Insiden yang melibatkan mitra dan yayasan pengelola program ini sempat bikin heboh hingga berujung laporan polisi.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa persoalan tersebut murni masalah internal mitra dan yayasan. Ia memastikan tidak ada kaitannya langsung dengan pihak BGN.
Baca Juga: Sepeda Rp 3 Juta Raib di Parkiran MRT Setiabudi, Polisi Buru Pelaku Lewat CCTV
"Sebetulnya apa yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata itu masalah internal mitra. Kami tahunya mereka satu kesatuan, tapi ternyata ada partner lain di lapangan," ujar Dadan dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Kisruh ini bermula saat mitra dapur MBG melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke polisi atas dugaan penggelapan dana senilai Rp 975 juta.
Laporan tersebut teregister di Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 April 2025.
"Kami selaku kuasa hukum menyesalkan yayasan MBN yang tidak membayarkan hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur MBG di Kalibata," kata kuasa hukum korban, Danna Harly Putra.
Baca Juga: Ban Pesawat Garuda Copot saat Mendarat di Kepri, Ini Pernyataan
Dadan memastikan bahwa persoalan tersebut sudah dimediasi. Ia pun meminta semua pihak tidak lagi menyeret nama BGN dalam konflik ini.
"Itu hanya salah paham antar mereka saja. Saya sudah minta yang sempat menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi," tegasnya.
Saat ini, dapur MBG seluas 500 meter persegi di Kalibata itu diketahui masih vakum usai kisruh yang terjadi.
Kuasa hukum korban berharap BGN tetap hadir memfasilitasi penyelesaian masalah ini hingga tuntas. "Yang penting sekarang BGN bisa bantu selesaikan secara bijak," ujar Danna.
Artikel Terkait
10 Fakta Qatar, Negara kecil tapi kaya yang tidak memberlakukan pemungutan pajak terhadap warganya
Ban Pesawat Garuda Copot saat Mendarat di Kepri, Ini Pernyataan
Sepeda Rp 3 Juta Raib di Parkiran MRT Setiabudi, Polisi Buru Pelaku Lewat CCTV