JAKARTA INSIDER - Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bogor ketahuan melakukan kecurangan dalam penyaluran bahan bakar, yang mengakibatkan kerugian besar bagi konsumen.
Modus operandi yang digunakan melibatkan pengurangan volume bahan bakar yang diberikan kepada pelanggan dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya mereka terima sesuai pembayaran.
Akibat praktik ini, diperkirakan konsumen mengalami kerugian hingga Rp3,4 miliar per tahun.
Baca Juga: Timnas Indonesia jalani latihan intensif jelang duel kontra Australia di Sydney
Dikutip dari kanal YouTube official iNews Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat yang merasa jumlah bahan bakar yang mereka terima tidak sesuai dengan angka di mesin dispenser.
Tim pengawas dari instansi terkait kemudian melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menemukan adanya penyimpangan pada sistem pengisian bahan bakar di SPBU tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pengelola SPBU sengaja memodifikasi dispenser BBM agar jumlah bahan bakar yang keluar lebih sedikit dari yang ditampilkan di layar meteran.
Baca Juga: Dua anggota TNI terkait penembakan 3 Polisi telah menyerahkan diri ke pihak berwenang
Pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pengelola SPBU yang terlibat.
SPBU tersebut dikenai sanksi administratif serta denda yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak lain dalam praktik curang ini.
Baca Juga: Suasana haru warnai pemakaman Polisi korban penembakan di Way Kanan
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan jika menemukan kejanggalan saat mengisi bahan bakar di SPBU.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena menunjukkan betapa rentannya konsumen terhadap praktik kecurangan di sektor energi.
