JAKARTA INSIDER - Komisi VII DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina untuk memastikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dijual kepada masyarakat.
Dalam sidak ini, Komisi VII mengambil sampel BBM jenis Pertalite (oktan 90) dan Pertamax (oktan 92) untuk diuji di laboratorium guna memastikan kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan.
Dikutip dari kanal YouTube CNN Langkah ini diambil sebagai respons atas berbagai laporan dari masyarakat yang mempertanyakan kualitas BBM, terutama terkait dugaan penurunan performa bahan bakar.
Baca Juga: Cek kualitas BBM! Komisi VII sidak SPBU Pertamina, sampel Oktan 90 dan 92 dibawa ke Lab
Beberapa pengguna kendaraan mengeluhkan bahwa BBM yang mereka beli di SPBU terasa lebih boros dan kurang bertenaga dibanding sebelumnya.
Hal ini memicu kekhawatiran akan adanya potensi penyimpangan dalam distribusi dan standar mutu BBM yang beredar di pasaran.
Dalam sidak tersebut, anggota Komisi VII DPR RI didampingi oleh tim teknis yang bertugas mengambil sampel BBM langsung dari dispenser di SPBU.
Baca Juga: Komisi VII DPR RI lakukan sidak ke SPBU Pertamina, BBM Oktan 90 dan 92 diuji di Lab
Sampel tersebut kemudian dikemas dengan prosedur khusus dan disegel sebelum dikirim ke laboratorium untuk diuji.
Pemeriksaan laboratorium akan melibatkan pengujian kadar oktan, kandungan sulfur, serta aspek lain yang menentukan kualitas BBM.
Ketua Komisi VII DPR RI menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk melindungi hak konsumen dan memastikan BBM yang dijual di SPBU Pertamina benar-benar sesuai dengan standar yang dijanjikan.
Baca Juga: BBM di SPBU dipantau ketat! Komisi VII sidak dan kirim sampel Oktan 90 & 92 ke Lab
Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam hasil uji laboratorium, maka akan ada tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab, baik dari Pertamina maupun pihak lain yang terlibat dalam distribusi BBM.
Sementara itu, Pertamina menegaskan bahwa seluruh BBM yang mereka distribusikan telah melalui proses pengawasan ketat dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
