hiburan

Rujuk dengan Rizky Billar, Lesti Kejora diduga alami trauma bonding?

Jumat, 21 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Lesti Kejora dan Rizky Billar (Bangkapos.com)

JAKARTA INSIDER - Keputusan Lesti Kejora mencabut laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Rizky Billar menuai kritikan publik.

Masyarakat yang tadinya pro Lesti Kejora kini berbalik untuk mengkritik keputusan ibu dari baby L tersebut.

Publik kecewa lantaran mengingat tindakan Rizky Billar yang menyakiti idola mereka dan dinilai sudah tidak dapat dimaafkan.

Baca Juga: Terbongkar! Komnas Perlindungan Anak bocorkan alasan Lesti Kejora cabut laporan KDRT Rizky Billar

Apalagi publik sudah melihat sendiri bukti-bukti kekerasan yang Billar lakukan terhadap Lesti Kejora, mulai dari CCTV hingga adanya hasil visum yang diungkapkan pihak kepolisian.

Menariknya, dari kasus KDRT yang terjadi justru kemudian membuat Lesti Kejoran dan Rizky Billar rujuk kembali.

Peristiwa tersebut dikaitkan dengan trauma bonding. Dugaan bahwa Lesti Kejora mengalami trauma bonding.

Baca Juga: Komnas PA murka! Lesti Kejora tega eksploitasi anak, begini alasannya

Apa itu trauma bonding?

Dilansir JAKARTA INSIDER dalam andypandey.co, bahwa ikatan trauma atau trauma bonding adalah ikatan antara korban kekerasan dan pelaku kekerasan. Ikatan ini biasanya terjadi ketika korban kekerasan mulai memiliki simpati atau kasih sayang kepada pelaku.

Ikatan ini menjelaskan mengapa seorang wanita dalam hubungan kekerasan kembali lagi kepada pasangannya meski telah ia tinggalkan.

Baca Juga: Terungkap! Ini alasan Lesti Kejora memaafkan Rizky Billar, Arist Merdeka: Karena ketakutan...

Sebab, sering kali wanita menjadi korban dalam sebuah hubungan baik pernikahan, pacaran, ataupun dalam keluarganya.

Beberapa situasi kekerasan yang dapat menyebabkan ikatan trauma bonding, yakni KDRT, pelecehan anak atau orang tua, eksploitasi tenaga kerja ilegal, penculikan, serta perdagangan manusia.

Cara mendeteksi atau tanda terjadi trauma bonding pada sebuah hubungan dapat dilihat dari adanya ancaman bahaya dari pelaku, perlakuan kasar diiringi perlakuan baik, korban merasa sendiri tidak ada yang memberi masukan, korban merasa tidak dapat melarikan diri.

Baca Juga: Berapa lama Lesti Kejora bertahan dengan Rizky Billar? Denny Darko: Berharap ada keajaiban

Tanda seseorang telah memiliki trauma bonding atau terikat dengan pelaku kekerasan dapat dilihat dari korban menutupi kesalahan pelaku, membela pelaku, menjauhkan pelaku dari orang-orang yang berusaha menolong dirinya sebagai korban dan alasan lainnya untuk melindungi orang tersebut.

Ikatan trauma atau trauma bonding memiliki sebuah pola yang dapat dideteksi. Pola yang terjadi akan seperti perlakuan kekerasan, kemudian penyesalan yang terjadi berulang kali dalam periode waktu tertentu.

Kekerasan pun beragam, baik verbal, non verbal, fisik, psikologis, maupun seksual. Jika telah terkena trauma bonding, korban akan merasa tidak berdaya dan mewajarkan tindakan tersebut untuk kemudian terjadi pada dirinya.

Baca Juga: Soimah tak mau dengar nama Lesti Kejora dan Rizky Billar lagi, ada apa? Ini alasannya

Hal inilah yang dikait-kaitkan oleh masyarakat dengan kasus yang terjadi pada Lesti Kejora dan Rizky Billar.

Meski sudah mendapat perlakuan KDRT berulang kali, penyanyi dangdut 22 tahun tersebut tetap kembali pada suaminya itu. ***

Tags

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB