JAKARTA INSIDER - Isu perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett menjadi sorotan publik tanah air pasca bukti dugaan perselingkuhan mereka dibongkar oleh Lady Nayoan.
Komnas Perlindungan Anak atau Komnas PA mengambil sikap agar artis-artis dan terduga pelaku perselingkuhan diboikot dari layar kaca karena dikhawatirkan anak-anak yang menonton di layar kaca akan menjadi korban.
Desakan kepada KPI untuk memboikut Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett juga datang dari warganet guna melindungi anak-anak mereka dari tontonan yang tidak bermanfaat.
Bahkan Komnas Perlindungan Anak pun juga sepakat dengan apa yang diminta oleh warganet dan meminta KPI untuk memboikot artis yang diduga melakukan perselingkuhan.
''Seperti yang anda katakan bahwa ini kan berdampak dalam proses tumbuh kembang anak,''kata Arist Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak.
Menurut Arist Merdeka Sirait dari Komnas PA berharap KPI mengambil langkah tegas yakni memberi sanksi kepada orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak.
''Orang-orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak akibat dari konflik keluarga jadi saya kira KPI, ya Komisi Penyiaran Indonesia sebagai lembaga negara yang punya kewenangan itu, saya kira bisa paling tidak adakan teguran administrasi kepada apa tayangan-tayangan televisi misalnya atau teguran-teguran yang lain berupa boikot yang pernah dilakukan KPI misalnya kepada orang-orang tua yang mengeksploitasi anak dan mengorbankan anak akibat dari apa namanya proses atau bukan proses akibat dari atau dampak dari perceraian itu,''terang Arist Merdeka Sirait.
Secara tegas Komnas PA pun juga mendesak kepada KPI agar lembaga tersebut memiliki wewenang untuk memboikot artis-artis yang diduga melakukan perselingkuhan karena akibatnya dapat merusak moral penerus bangsa.
Bahkan menurut Komnas Perlindungan Anak lembaga KPI sudah sewajarnya patut didesak untuk memiliki kewenangannya melakukan sikap yang dapat menjaga publik terkhusus anak-anak dalam tumbuh kembangnya agar tidak terganggu dengan perilaku publik figur yang kurang baik.
Komnas Perlindungan Anak pun juga memberikan respon atas permintaan dari netizen serta lembaga-lembaga formal yang memberikan desakan kepada KPI untuk terus bersuara.
Komnas PA berharap walaupun KPI tidak mempunyai wewenang, paling tidak KPI punya kode etik untuk menyampaikan hal yang berdampak buruk terhadap pengasuhan anak.
Arist Merdeka Sirait juga menyampaikan bahwa KPI harus mengambil langkah-langkah nyata terkait isu yang kurang baik untuk anak-anak.