Mendengar hal itu Imlie menjadi sakit, luka lamanya kembali perih.
“Ayo kita balik ke rumah aku akan mengurus ini demi Cheeni dan aku tidak peduli siapa ayah dari bayimu, yang jelas aku akan menerimamu,” ucap Aryan.
“Tidak, pergilah Aryan ayah bayi ini akan menjagaku,” ucap Imlie menangis sambil membalikkan tubuhnya.
Tiba-tiba ponsel Aryan berdering dan terdengar suara Cheeni menelpon.
Aryan membesarkan volume ponselnya agar Imlie bisa mendengarkannya.
“Paman pahlawan ayo pulang, aku ingin kau menikahi ibuku sekarang juga, aku ingin punya keluarga utuh,” rengek Cheeni.
Semua orang syok mendengarkan, tak disangka Cheeni dalam tekanan Malini.
Aryan menatap Imlie dan mereka berkaca-kaca.
“Baiklah aku akan mendengarkan semua keinginanmu nak,” kata Aryan pada Cheeni.
Imlie semakin menangis, Aryan pun meminta izin untuk melanjutkan tanggung jawab menjaga Cheeni.
“Aku bebaskan kau dari beban menjaga Cheeni dan aku akan ambil alih semua itu,” ucap Aryan kemudian menelpon ibunya menyuruh mempersiapkan pernikahannya.***