Nurnaningsih sempat menghilang beberapa tahun waktu itu. Dikabarkan dia bepergian
keberbagai kota dan menjalani berbagai profesi lain. Selama 12 tahun Nurna menjalani kehidupannya dengan berbagai profesi seperti seniman sketsa, artis panggung, penyanyi, guru bahasa inggris sampai dengan penjahitpun dijalaninya
Namun, pada tahun 1968, Nurnaningsih kembali muncul dalam dunia perfilman. Dia ikut berperan membintangi film Jakarta, Hongkong Macau yang di produksi pada tahun 1968.
Pergantian kepemimpinan dari Soekarno ke Soeharto yang lebih cenderung lebih modern waktu itu membuat Nurna kembali percaya diri. Setelah itu, ada 10 film lagi yang dibintangi setelah itu.
Sejumlah film Nurnaningsih di era 1970-an yakni Bernafas Dalam Lumpur (1970), Derita Tiada Akhir (1971), Nafsu Gila (1973), Seribu Janji Kumenanti (1972), Kembang-Kembang Plastik (1977), dan Bayang-Bayang Kelabu (1979).
Nurnaningsih masih berkarier di industri film hingga era 1980-an, di mana dia membintangi film terakhirnya yaitu Malam Satu Suro (1988) yang juga dibintangi oleh Ratu Film Horor Indonesia, Suzzanna.
Di tahun 70 an Nurnaningsih tercatat sebagai artis tercantik dan seksi kala itu.
Kehidupan cintanya, Nurnaningsih pernah menikah dan bercerai beberapa kali. Setelah menikah pertamanya bercerai, lalu untuk kedua kalinya menikah dengan seorang pelukis yang bernama Hartoyo Yudhokusumo.
Baca Juga: 13 Cara mengobati atau menyembuhkan orang yang terkena sihir, santet, guna-guna dengan air putih
Dari pernikahannya ini, mereka memperoleh dua orang anak. Namun dia bercerai lagi pada tahun 1945.
Dan pada pada tahun 1952 dia menikah dengan seorang mantan Letnan Basir Ibrahim. Lagi-lagi pernikahannya, tidak bertahan lama dan mendapat seorang anak dari pernikahannya tersebut
Setelah itu, dia kembali menikah dengan Yan Karel Thomas, sebagai suami
terakhirnya.
Begitulah kisah artis Nurnaningsih yang dikenal artis tercantik era tahun 1970-an, dan bintang film seksi pertama di Indonesia.
Baca Juga: 5 Arti telinga kiri Anda panas pada malam hari, menurut Primbon Jawa, yuk simak!
Nurnaningsih mengembuskan napas terakhirnya pada 21 Maret 2004. Dia meninggal dunia di usia 78 tahun karena penyakit diabetes.