JAKARTA INSIDER - Aktor legendaris Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya pada 1 April 2025. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka mendalam di kalangan keluarga dan penggemar, tetapi juga menyentuh hati para rekan seniman yang pernah bekerja bersamanya.
Dalam pesan terakhirnya, Ray menginginkan dimakamkan di tanah kelahirannya, Palu, Sulawesi Tengah, tepatnya di makam keluarga yang sudah lama menjadi tempat peristirahatan para leluhurnya.
Namun, saat ini keluarga memilih untuk memakamkan Ray terlebih dahulu di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Alasan pemakaman sementara ini adalah agar keluarga, terutama anak-anak Ray yang berdomisili di Jakarta, dapat dengan mudah merawat makam sang aktor.
“Sebenarnya almarhum ingin dimakamkan di Palu, tapi demi kemudahan prosesi dan agar bisa dijaga anak-anak, untuk sementara dimakamkan di Jakarta. Nanti kami akan penuhi keinginannya,” ujar Raya Sahetapy, putra Ray.
Adik Ray, Charly Sahetapy, menambahkan bahwa makam keluarga besar mereka di Palu memang menjadi tempat spesial bagi Ray. “Dari dulu dia bilang ingin dimakamkan bersama ayah dan ibu kami. Itu bagian dari akar sejarah hidupnya,” ungkap Charly.
Kenangan dari Rekan-Rekan Artis:
Kepergian Ray Sahetapy juga dirasakan sebagai kehilangan besar di dunia seni peran Indonesia. Banyak rekan sesama aktor yang memberikan penghormatan dan membagikan kenangan mereka bersama almarhum.
Christine Hakim, sahabat sekaligus lawan main Ray dalam film Tjoet Nja' Dhien, mengungkapkan rasa kehilangannya.
“Ray adalah aktor yang luar biasa, sangat peka, sangat intens dalam berkarya. Dia membuat lawan mainnya merasa aman dan bisa bermain jujur dalam setiap adegan,” ujar Christine.
Reza Rahadian, aktor generasi muda yang mengaku sangat mengidolakan Ray, menyebut bahwa Ray bukan hanya seorang aktor, tetapi juga guru kehidupan.
"Dari beliau saya belajar bahwa akting itu soal kejujuran hati. Beliau adalah contoh nyata aktor yang tidak pernah setengah-setengah dalam bekerja.”