JAKARTA INSIDER - Konser Red Velvet yang digelar di Jakarta pada tanggal 21 Mei lalu menjadi sorotan setelah seorang penonton yang terbukti melanggar larangan merokok menggunakan vape elektronik di dalam venue.
Meskipun telah diumumkan dengan jelas bahwa merokok, termasuk penggunaan vape, dilarang di konser tersebut, beberapa individu tidak mengindahkan aturan tersebut.
Melalui unggahan di Twitter pada tanggal 21 Mei, akun @skiezeu menyampaikan kekecewaannya dengan mencuit, "Sorry ya qrt, tapi ternyata ada yang bawa dan bahkan NGEVAPE saat konser berlangsung dan itu dilakukan BERKALI KALI ???????? Padahal ini indoor loh dan standing Btw ini di CAT 1A ???? @DyandraGlobal #RtoVinJAKARTA #RedVelvet4thConcert_RtoV_in_Jakarta."
Unggahan tersebut menjadi viral dan menarik perhatian netizen lainnya.
Seorang pengguna Twitter bernama gesya???? dengan akun @cudble juga ikut mengakui kesalahannya dalam unggahan pada tanggal 21 Mei, "Halo semua, terima kasih ya yang sudah menegur aku ???? aku bisa konfirmasi bahwa betul orang di foto tersebut adalah aku. Saat bag check aku bawa tas PVC dan ga di sita. Kesalahan aku adalah aku pake di indoor dan membuat orang lain jadi tidak nyaman".
Sementara itu, beberapa netizen lainnya menanggapi dengan keras terhadap perilaku penonton yang melanggar aturan tersebut.
Baca Juga: Orang luar Jawa sering memilih berobat di luar negeri, ternyata ini alasannya!
Akun @Sinfourth__ mengecam penonton tersebut dan menulis di Twitter pada tanggal 22 Mei, "Sori ya mbak. Lu itu jelek dan ga tahu tempat. Ga perlu diajarin sih tentang ga usah merokok di venue. Itu etika dasar. Lagipula, org-org ini anggap dia cantik ini apaan dah cuma karena dia menang glow up padahal ya biasa aja dari tekstur wajahnya."
Melanggar larangan merokok menggunakan vape di konser Red Velvet bukan hanya bertentangan dengan etika dasar, tetapi juga mengganggu pengalaman para penonton lainnya.
Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh asap vape dan bau rokok dapat merusak suasana konser yang seharusnya penuh kegembiraan.
Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara konser, Dyandra Global, terkait tindakan penonton yang melanggar larangan tersebut.
Namun, kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih mengedepankan etika dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam acara konser.***
Artikel Terkait
Denny Indrayana ungkap kemungkinan perubahan sistem pemilihan umum, Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan!
Orang luar Jawa sering memilih berobat di luar negeri, ternyata ini alasannya!
Indonesia kembali terkena serangan hacker, kini The Milad Leaks bocorkan 10TB data dari ribuan web pemerintah