Waspadai! Masuk musim penghujan, DBD meningkat

photo author
- Rabu, 28 September 2022 | 18:31 WIB
Nyamuk Aedes Aegypti akan menjangkit ke segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). (Foto : rsud.tulungagung.go.id)
Nyamuk Aedes Aegypti akan menjangkit ke segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). (Foto : rsud.tulungagung.go.id)

JAKARTA INSIDER - Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan tren kenaikan

Dikutip JakartaInsider.id dari SehatNegriku di laman kemkes.go.id, sejak Januari hingga September 2022 atau minggu ke-36, tercatat secara nasional terdapat 87.501 kasus DBD, 816 kasus di antaranya meninggal dunia.

Sebagai perbandingan dari data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, sepanjang 2021 ada 73.518 kasus DBD. Jumlah ini turun 32,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 2020, sebanyak 108.303 kasus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen.

Penambahan kasus berasal dari 64 kabupaten/kota di empat provinsi diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Kabupaten/Kota yang mencatat kasus DBD tertinggi diantaranya Kota Bandung dengan 4196 kasus, Kabupaten Bandung sekitar 2777 kasus, Kota Bekasi dengan 2059 kasus, Kabupaten Sumedang sekitar 1647 kasus, dan Kota Tasikmalaya dilaporkan sebanyak 1542 kasus.

Maxi Rein Rondonuwu meminta, Dinas Kesehatan aktif melakukan sosialisasi dan edukasi secara sederhana kepada masyarakat seputar tanda, gejala, upaya pencegahan dan penanganan DBD untuk menemukan penderita sedini mungkin serta mengurangi resiko kematian akibat Dengue.

“Penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala Dengue sangat penting agar tidak terjadi keterlambatan di masyarakat untuk menangani penderita dan keterlambatan dalam hal rujukan penderita ke fasyankes,” ujar Maxi Rein Rondonuwu.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam beberapa kesempatan selalu mengingatkan pentingnya penanganan DBD dan peran serta masyarakat untuk menekan laju DBD.

Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.

Program PSN, yaitu :
1. Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti :
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
3. Menggunakan kelambu saat tidur.
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dyan Putra

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X