JAKARTA INSIDER – Tepat hari ini, masyarakat Tionghoa memperingati tahun baru Imlek.
Berdasarkan kalender lunar, tahun 2023 Masehi ini sama dengan tahun Imlek ke-2574, yang juga ditandai dengan tahun Kelinci Air.
Bagi masyarakat Tionghoa, Tahun Baru Imlek diperingati sebagai hari yang sakral. Tak salah, bila mengiringi pergantian tahun lunar ini identik dengan beberapa hal. Salah satunya adalah pernik-pernik ornamen serba warna merah.
Ornamen berwarna merah tersebut juga beragam. Mulai dari angpao, kue keranjang, barongsai, hingga lentera berwarna merah yang diletakkan di depan rumah menjadi ciri khas dari perayaan Imlek.
Baca Juga: Cek peruntunganmu di Tahun Kelinci Air, lima shio berikut ini waspada urusan finansial
Lebih jauh tentang peringatan Imlek, sejarah dan maknanya, yuk simak informasi di bawah ini.
Sejarah Imlek
Beragam tradisi dilakukan oleh etnis Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek.
Perayaan Imlek dilakukan selama 15 hari, mulai dari tanggal 1 bulan ke-1 hingga tanggal 15 bulan ke-1 menurut kalender lunar.
Di Cina, sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan Imlek belum pasti. Pada masa Dinasti Xia, awal tahun dilaksanan pada bulan ke-1, Dinasti Shang pada bulan ke-12, Dinasti Shang pada bulan ke-11, dan pada masa Dinasti Han, ditetapkan bulan 1 pada perhitungan kalender Cina sebagai awal tahun dan dilakukan hingga saat ini.
Baca Juga: Menjelajah 11 Chinatown terbaik di dunia. Dari Bangkok, Afrika hingga London, mana Favorit Anda?
Asal usul Imlek tentu berasal dari Tiongkok dan juga dikenal dengan Hari Raya Musim Semi. Perayaan datangnya musim semi dimulai dari tanggal 1 bulan ke-1 hingga tanggal 15 bulan ke-1 yang dikenal dengan Cap Go Meh.
Selama 15 hari tersebut, orang-orang yang merayakan Imlek melakukan beberapa ritual sembahyang.
Di Indonesia sendiri memiliki berbagai cara dalam melakukan perayaan Imlek. Hal identik yang pasti dilakukan adalah berkunjung ke rumah saudara, berbagi angpao, dan makan kue keranjang.