JAKARTA INSIDER - Mengasuh dan mengasihi buah hati adalah tugas besar sebagai orangtua. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik juga merupakan kewajiban orangtua.
Tetapi, ada kalanya orangtua hilang kesabaran saat menghadapi buah hati yang mungkin melakukan kesalahan, sehingga dengan mudahnya membentak dengan nada yang keras.
Ingatlah bahwa ini bukanlah cara berkomunikasi dengan anak yang baik, bahkan dapat menimbulkan bahaya karena membentak anak.
Semakin bertambah usia anak, emosinya juga semakin berkembang. Terkadang ada saja sikapnya yang membuat orangtua naik darah hingga terlontarlah bentakan padanya.
Jika berpikir membentak bikin anak lebih patuh dan mau mendengarkan ucapan orangtua, anggapan ini salah besar.
Justru, salah satu akibat yang mungkin terjadi saat anak sering dibentak adalah anak jadi tidak mau menuruti nasihat orangtua.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari akun Instagram @parenting_islam.id pada Selasa (8/11/2022), saat membentak, orangtua sebenarnya sedang mengaktifkan bagian pada otak anak yang memiliki fungsi pertahanan dan perlawanan.
Saat itu, ia akan ketakutan, melawan orangtua, atau justru kabur. Ini bisa mengganggu perkembangan anak.
Daripada memarahinya dengan nada bicara yang keras, cobalah untuk berdiskusi dengan anak saat ia melakukan kesalahan.
Baca Juga: Arsenal vs Chelsea, Mikel Arteta makin percaya diri dengan anak asuhnya
Orangtua akan melihat hasil yang berbeda pada anak setelah menghentikan kebiasaan membentak anak.
Bahaya membentak anak lainnya yang perlu diwaspadai adalah anak akan kehilangan kepercayaan diri. Kondisi ini dapat terjadi bila bentakan diikuti dengan kata-kata yang menyakitkan atau menghina.