JAKARTA INSIDER - Semua pasti tidak asing dengan pusing. Pusing adalah sensasi seperti berputar, kliyengan, melayang, atau kondisi ketika kamu merasa akan pingsan.
Tetapi, jangan sampai meremehkan pusing. Meskipun demikian, pusing tetap perlu pemeriksaan dokter, terlebih jika terjadi secara terus-menerus.
Gejala pusing dapat muncul ketika tiba-tiba kehilangan keseimbangan atau seperti melayang, kliyengan, kepala terasa berat, merasa kondisi di sekitar seperti berputar.
Beberapa hal yang menyebabkan munculnya rasa pusing adalah sebagai berikut.
1. Kadar zat besi rendah (anemia). Pengidap anemia bisa mengalami pusing dan gejala lainnya seperti lemah, lesu, letih, lunglai, dan kulit pucat.
2. Gula darah rendah (hipoglikemia). Kondisi ini umumnya terjadi pada pengidap diabetes yang menggunakan insulin.
3. Pusing (sakit kepala ringan) dapat disertai dengan berkeringat dan kecemasan. Termasuk gejala berupa sakit kepala, pusing, lemas, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan.
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pusing, yaitu:
1. Orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki kondisi medis yang menyebabkan pusing. Mereka juga lebih cenderung minum obat yang dapat menyebabkan pusing.
2. Riwayat pusing sebelumnya. Jika kamu pernah mengalami pusing sebelumnya, kemungkinan besar akan mengalami pusing di kemudian hari.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang dirasakan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Baca Juga: Perbaiki kesehatan mental anak dengan rutin sarapan pagi