JAKARTA INSIDER - Reinkarnasi adalah konsep yang sering dikaitkan dengan agama Buddha, tetapi apakah sebenarnya makna reinkarnasi dalam Buddhisme? Apakah ada jiwa yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh lain setelah kematian? Bagaimana cara mengakhiri siklus reinkarnasi yang penuh dengan penderitaan?
Jakarta Insider akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada sumber-sumber Buddhisme.
Reinkarnasi dalam Buddhisme berbeda dengan reinkarnasi dalam agama-agama lain, seperti Hinduisme.
Reinkarnasi dalam Hinduisme berarti transmigrasi jiwa yang kekal dan abadi dari satu kehidupan ke kehidupan lain.
Jiwa ini membawa memori dan identitas dari kehidupan sebelumnya, dan terus berpindah sampai mencapai kesatuan dengan Tuhan atau moksa.
Baca Juga: Flexing pendidikan, bersekolah di sekolah elit mahal jutaan rupiah bukan hanya soal gengsi
Reinkarnasi dalam Buddhisme, sebaliknya, tidak mengakui adanya jiwa yang kekal dan abadi.
Ini sesuai dengan doktrin anatta atau anatman, yang berarti tidak ada diri atau tidak ada jiwa.
Menurut Buddhisme, apa yang kita anggap sebagai diri atau jiwa sebenarnya adalah gabungan dari lima agregat (skandha), yaitu bentuk (rupa), perasaan (vedana), persepsi (sanna), pembentukan mental (sankhara), dan kesadaran (vinnana).
Kelima agregat ini bersifat impermanen (anicca) dan penuh dengan penderitaan (dukkha).
Tidak ada di antara mereka yang dapat disebut sebagai diri atau jiwa yang tetap dan tidak berubah.
Lalu, apa yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain?
Jawabannya adalah kesadaran (vinnana).