gaya-hidup

Mudik Lebaran, waspadai serangan Covid 19 varian baru Arcturus, simak gejalanya

Jumat, 21 April 2023 | 22:58 WIB
Ilutrasi. Saat ini kembali muncul varian baru Covid 19 bernama Arcturus

JAKARTA INSIDER – Lebaran Idul Fitri tahun ini, antusias warga untuk mudik begitu luar biasa, setelah dua tahun dibekap pandemi Covid 19.

Namun, jangan sampai lengah, karena saat ini Indonesia kembali kedatangan Covid 19 subvarian baru yang dinilai jadi 'biang kerok' lonjakan kasus di sejumlah negara, yakni Covid 19 subvarian Omicron Arcturus.

Hal ini seperti dingatkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar masyarakat mewaspadai penyebaran Covid 19 yang kembali meningkat, khususnya di Singapura dan India.

Baca Juga: Jessica Iskandar ungkap alasan mengapa melakukan operasi plastik hidung di Korea

Selain India, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kenaikan kasus Covid subvarian Arcturus di 28 negara lainnya, termasuk Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia.

Kemenkes melaporkan bahwa ada tujuh laporan kasus Covid 19 subvarian Omicron Arcturus di Indonesia, per Senin (17/4/2023) lalu.

"Ada satu yang memiliki riwayat perjalanan dari India," ungkap Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Adapun gejala dari varian ini salah satunya kasus konjungtivitis atau mata merah, terutama pada anak-anak.

Baca Juga: BACAAN niat, tata cara, waktu shalat Idul Fitri lengkap: Arab, latin dan artinya

Gejala lainnya yang perlu diwaspadai seperti demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.

"Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik,” pesan Syahril dalam keterangan resminya.

Syahril menyampaikan, walaupun kasus baru di Indonesia pada Kamis (20/4/2023) mengalami penurunan ke 1.145 kasus dari sebelumnya 1.242 kasus, namun kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12.

Baca Juga: Usung Ganjar Pranowo jadi Capres PDIP, bukti kearifan Megawati sebagai politikus berkelas

Kasus aktif pun naik menjadi 10.881 kasus dari sebelumnya 10.448 kasus. Sedangkan pasien yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617, dari hari sebelumnya 1.573.

Halaman:

Tags

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB