JAKARTA INSIDER - Tradisi membangunkan sahur menjadi bagian dari kegiatan puasa Ramadan sudah menjadi rutinitas bagi umat muslim.
Namun, cara anak muda dalam membangunkan sahur dengan menggunakan musik atau alat musik yang keras menjadi kontroversial di kalangan masyarakat.
Beberapa masyarakat merasa bahwa tradisi ini sudah tidak lagi sesuai dan merusak ketertiban lingkungan sekitar.
Menurut Umen, seorang pengguna Twitter dalam twitnya, "Yang pasti peran aktif warga diperlukan sih, dan bisa bijak mana yang perlu didukung karena memang sudah jadi tradisi, mana yang gak perlu didukung karena sudah dianggap mengganggu ketertiban."
Baca Juga: Chris Tyson, sahabat dekat MrBeast sekarang transgender menjadi perempuan
Sementara itu, beberapa pengguna Twitter lainnya mengeluhkan bahwa kebiasaan bangun sahur dengan musik keras sangat mengganggu ketenangan dan kenyamanan lingkungan sekitar.
Dahulu membangunkan sahur hanya cukup dengan alat musik sederhana, bahkan hanya kentungan atau galon air.
Sekarang, anak muda banyak yang membangunkan sahur dengan alat musik yang ekstrim.
Beberapa kelompok anak muda bahkan tidak berkeliling dan membangunkan semua rumah.
Baca Juga: Fakta kartu Prudential Black Card yang digunakan oleh David Ozora, kartu ajaib asuransi kesehatan
Melainkan, mereka hanya diam di satu rumah tertentu.
Hal ini seakan-akan kelompok tersebut mengincar beberapa rumah tertentu.