JAKARTA INSIDER - Belakangan ini AppCloud Samsung sedang viral dan menjadi bahan pembicaraan
Muncul dugaan AppCloud Samsung dan dugaan terafiliasi dengan perusahaan Israel.
Bermula ketika ada laporan dari SMEX, organisasi digital yang menyebut bahwa aplikasi bawaan alias bloatware terindikasi dikembangkan oleh perusahaan Israel.
Aplikasi tersebut disorot karena disebut-sebut menampung data sensiitif penggunanya.
Isu tersebut membuat banyak pengguna Samsung menjadi resah / khawatir.
Hal tersebut ditambah dengan AppCloud Samsung yang berjalan otomatis pasca pembaruan sistem
Munculnya notifikasi untuk memasang aplikasi tambahan tanpa izin eksplisit dari pengguna
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Eraspace, pada hari Minggu tanggal (16/11/2025) menunjukkan AppCloud Samsung yang viral dan dugaan terafiliasi dengan Israel.
Apa itu AppCloud Samsung? Merupakan aplikasi bawaan yang memberikan informasi rekomendasi dan penginsalan aplikasi lainnya secara otomatis
AppCloud Samsung disebut-sebut menginstal applikasi lain tanpa persetejuan penggunanya.
Aplikasi ini juga bertujuan untuk menyederhanakan penemuan aplikasi baru.
Belakangan aplikasi ini dicurigai dianggap bloatware karena bisa mengumpulkan data sensitif para penggunanya serta sulit dihapus.
Bulan Mei tahun 2025 lalu, SMEX melayangkan surat terbuka untuk Samsung
Surat terbuka dari SMEX berisi tuntutan terkait transparansi pengguna dan perlindungan data.
SMEX menuntut samsung memberikan penjelasan terbuka dan menjelaskan secara detail jenis data yang dikumpulkan serta tujuan penggunaannya.