Ini pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab keracunan makanan karena sosis yang tidak disiapkan dengan benar (Latin, botulus) di Jerman akhir abad ke-18. Ada beberapa toksin botulinum, dengan tipe A menjadi yang paling kuat.
Ini adalah polipeptida, yang terdiri dari lebih dari 1.000 molekul asam amino yang disatukan. Mereka menyebabkan kelumpuhan otot dengan mencegah pelepasan molekul pensinyalan (neurotransmitter) asetilkolin.
Baca Juga: 12 Mall Terbaik di Festival Jakarta Great Sale 2025, Diskon 70 Persen dan hadiah langsung!
Sifat melumpuhkan yang sama ini sangat penting untuk penggunaan klinis toksin botulinum dalam Botox kosmetik.
Suntikan yang ditargetkan dari sejumlah kecil racun menghentikan otot-otot tertentu bekerja, mengendurkan otot-otot yang seharusnya menyebabkan kulit keriput.
Tetapi juga telah diterapkan pada berbagai kondisi klinis, seperti melumpuhkan otot yang, jika tidak diobati, akan menyebabkan mata juling (strabismus).
Ada peningkatan minat untuk menggunakan sifat-sifat zat beracun secara medis. Racun ular berbisa Brasil yang mematikan, Bothrops jararaca, misalnya, mengandung molekul penurun tekanan darah yang telah mengarah pada perawatan perintis untuk tekanan darah tinggi. ***