Ijazah vs pengalaman, Universitas Indonesia kalah dengan lulusan STM ketika daftar kerja!

JAKARTA INSIDER - Dunia kerja seringkali memberikan kejutan tak terduga.

Salah satunya adalah ketika lulusan Universitas Indonesia harus menghadapi persaingan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (STM) yang memiliki pengalaman yang tinggi.

Meskipun mungkin terdengar mengejutkan, namun faktanya pengalaman, pemahaman, dan attitude jauh lebih penting daripada sekadar gelar akademik.

Twitter @GerryS menjadi sumber perbincangan hangat di media sosial dengan ungkapan, "Ijazah itu penting, tapi pengalaman, pemahaman, dan attitude itu JAUH LEBIH PENTING."

Baca Juga: Enam atlet Udinus sumbang medali di SEA Games 2023, dapat beasiswa untuk lanjut kuliah S2

Ungkapan ini menunjukkan betapa nilai penting pengalaman dan sikap profesional dalam dunia kerja.

Dalam contoh kasus yang diungkapkan oleh @GerryS, seorang lulusan Universitas Indonesia teknik mesin tahun 2022 mengalami kejadian yang mengejutkan.

Ia dan 15 temannya melamar kerja di PT PAL, namun dikalahkan oleh seorang pria berusia 30-an, lulusan STM dengan sertifikat welding serta pengalaman kerja di Fincantieri, Italia.

Bahkan, sang pria tersebut berhasil melewati tahap training dan langsung melakukan negosiasi gaji.

Baca Juga: Koneksi ke aplikasi Slack di Indonesia error, pengguna: santai saja!

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan saat ini tidak lagi mempercayai lulusan sarjana di dalam negeri.

Apakah ijazah universitas hanya menjadi formalitas semata? Jawabannya mungkin bukan itu yang menjadi masalah utama.

Ternyata, perusahaan lebih cenderung memprioritaskan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan.

Gerry S mengungkapkan, "Kalau saya butuh engineering design and solutions, tentu saya akan lebih consider si lulusan teknis mesin ini, tapi kalau saya butuh hull welder, shift supervisor, atau project troubleshooter, atau project manager, mungkin akan pilih si bapak2 lulusan STM dengan sertifikat welding dari Fincantieri."