JAKARTA INSIDER - Sebuah kejadian mengguncang proses pengangkatan staf di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melibatkan perubahan mendadak pada nama peserta yang telah diterima. Harry Kurnia, seorang lulusan STPDN yang tengah bersiap dilantik sebagai staf Kemendagri, mengalami pahitnya kekecewaan yang tak terduga.
Sebagai latar belakang, Harry Kurnia dari Riau meraih posisi di peringkat kedua dalam tes untuk bergabung dengan Kemendagri.
Persiapan sudah dilakukan, kehadiran di Jakarta pun telah dijalani, semuanya dalam rangka langkah awal menuju karier yang diimpikan.
Baca Juga: Kontroversi kampanye Zara Atelier The Jacket, kini minta maaf dan tarik foto kampanye
Namun, semua harapan pupus dalam sekejap saat tiba-tiba, Harry dihubungi dan diminta untuk tidak melanjutkan ke Jakarta.
Alasannya, terdapat kesalahan pengetikan dalam nama yang disebutkan menjadi alasan perubahan tersebut.
Namun, ironisnya, orang yang kemudian menggantikan posisi Harry adalah anak dari seorang pejabat tinggi di BKD Riau.
Twitter menjadi saksi ketidakadilan yang dirasakan oleh Nyi Maheswari, kakak dari Harry, yang memohon keadilan atas kasus ini.
Dalam unggahannya, Nyi Maheswari menyoroti kemungkinan keputusan semena-mena yang merenggut kesempatan adiknya.
"Apakah karena kami bukan siapa-siapa lantas seenaknya main ganti di detik-detik terakhir?" tanyanya dalam cuitannya.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan keadilan dalam proses seleksi.
Adanya indikasi penggantian nama atas dasar kedekatan atau kedudukan seseorang memunculkan keraguan terhadap integritas proses seleksi di lingkungan pemerintahan.
Artikel Terkait
Kisah transformasi BRI dan BRImo yang kini menjadi favorit gen z dan milenial
Menhan Prabowo resmi serahkan 5 Unit Pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma
Mantap! Timnas AMIN gelar kenduri rakyat dan nobar debat I Capres di rumah perubahan Brawijaya X, Jakarta
Kontroversi kampanye Zara Atelier The Jacket, kini minta maaf dan tarik foto kampanye