Resesi ekonomi 2023 masih dalam bayang-bayang, Sri Mulyani berpesan: Tidak ada cita-cita yang mudah

JAKARTA INSIDER - Resesi 2023 belum pasti terjadi, beasiswa LPDP tetap tersalurkan dan terlaksana.

SRi Mulyani hadir dalam acara pembekalan PK) LPDP angkatan 193 dan 194 kemarin (04/10).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa awardee LPDP adalah orang-orang yang memiliki mental sebagai winner. Sangat dibutuhkan gagasan mereka bila terjadi resesi ekonomi 20203.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari Facebook Sri Mulyani Indrawati pada Jumat (07/10/2022). Sri Mulyani hadir pada acara persiapan keberangkatan peserta beasiswa LPDP.

Baca Juga: Gus Muhaimin capres PKB pada Pilpres 2024 mengatakan di pundak anak muda dititipkan warisan budaya dan seni

Sri Mulyani mengatakan bahwa angka 32.286. bukan sekadar data, namun jumlah generasi muda dari seluruh penjuru Indonesia yang sedang dan telah menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan dibiayai oleh LPDP Kementerian Keuangan RI.

Dalam penjelasannya juga Sri Mulyani menyampaikan tentang data sebanyak 32.286 generasi muda yang menerima beasiswa LPDP.

Data 32.286 juga termasuk jumlah data peserta yang sedang menempuh pendidikan dengan beasiswa LPDP. Tidak ada hubungannya dengan resesi 2023.

Baca Juga: Gus Muhaimin capres PKB untuk Pilpres 2024, saya menyampaikan perintah Nabi untuk selalu bersikap adil

"Saya sampaikan kepada seluruh awardee bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki mental sebagai winner. Tidak ada cita-cita yang mudah dan kalian termasuk orang-orang yang bercita-cita besar," kata Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Sri mulyani juga menyampaikan bahwa awardee adalah orang-orang yang memiliki mental sebagai winner.

Menurut Menteri Keuangan yang banyak prestasi ini bahwa tidak ada cita-cita yang mudah.

Dalam pernyataan Menteri Keuangan juga menyebutkan bahwa para penerima beasiswa LPDP termasuk orang-orang yang bermimpi besar.

Baca Juga: Gus Muhaimin capres PKB untuk Pilpres 2024 menyerukan perbanyak santri pengusaha untuk kemajuan bangsa