JAKARTA INSIDER - Produsen telepon seluler asal China, Xiaomi, pada kuartal III 2022 mengalami penurunan pendapatan yang signifikan hingga 10 persen.
Pendapatan Xiaomi pada kuartal III 2022 hanya sebesar 70,5 miliar yuan atau 154 triliun rupiah. Turun 10 persen dibandingkan periode yang sama.tahun lalu. Tidak hanya pendapatan yang turun, laba bersih pun ikut turun 59 persen menjadi 2,1 miliar yuan atau 4,6 triliun.
Penurunan ini bukan tanpa sebab. Xiaomi melakukan investasi baru di qelectronic vehicle (EV) dan proyek lainnya yang dianggap akan membuahkan hasil di masa depan. Investasinya senilai 829 juta yuan (US$116 juta) atau setara Rp1,8 triliun.
Baca Juga: Tes psikologi cinta: Ketahui hubungan romantis dengan pasanganmu
Perusahaan mendorong penjualan ponsel sebanyak 40,5 juta pada kuartal III/2022, sekaligus mempertahankan posisi ponsel nomor tiga di dunia. Meskipun begitu, pengiriman ponsel turun 7,8 persen setiap tahun, dengan penurunan pendapatan 11,1 persen.
Pada Juni 2021 lalu, untuk pertama kalinya, jumlah penjualan ponsel Xiaomi tercatat sebagai yang tertinggi di dunia, melampaui Samsung dan Apple.
Namun jika dilihat dari penjualan secara global per kuartal II-2021, Xiaomi menduduki posisi kedua di bawah Samsung, setelah menjual hampir 800 juta unit smartphone.
Baca Juga: Prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta pada hari ini Kamis, 29 Desember 2022
Xiaomi mengatakan penggunaan ponsel Xiaomi di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 564 juta, atau 78,1 juta lebih banyak (16 persen) daripada periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah ini hanya 141 juta di antaranya atau sekitar 25 persen pengguna Xiaomi berada di dalam negeri sendiri.
Berdasarkan data terbaru, Xiaomi mencapai posisi ke-2 di pasar Eropa, posisi ke-1 di Spanyol, dan ke-2 di Italia dan Prancis. Posisi ke-3 di Amerika Latin dan Afrika. Sedangkan di Indonesia, Xiaomi berada di posisi keempat.
Akibat dari turunnya pendapatan, Xiaomi telah melakukan pemotongan karyawan yang signifikan di awal tahun ini. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, Xiaomi mengurangi hampir 1900 tenaga kerjanya. Pada akhir September Xiaomi memiliki sekitar 35.000 karyawan penuh waktu, yang sebagian besar berbasis di China.
Baca Juga: Innalillahi, Indra Bekti alami pendarahan otak, dilarikan ke rumah sakit
Dikutip dari laman TechNode, (20/12/2022) PHK ini menyasar ke divisi ponsel dan internet. Berdasarkan informasi dari karyawan Xiaomi, beberapa outlet atau unit di China sudah mulai melakukan pengurangan staf sebanyak 75 persen.