JAKARTA INSIDER - Bergantung pada produktivitas Blok Rokan di Provinsi Riau, Sugeng Suparwoto prihatin banyak blok yang sudah menua.
Menurut Sugeng, Blok Rokan di Provinsi Riau kini dipandang sebagai tulang punggung lifting nasional.
Ketua Komisi VII DPR RI ini mengkhawatirkan blok-blok yang sudah relatif tua di beberapa wilayah di Indonesia. Sementara konsumsi BBM terus naik.
Bila blok ini terganggu, maka lifting minyak nasional ikut terganggu. Ada sekitar 163 ribu barel per hari produksi minyak yang dihasilkan dari Blok Rokan.
Baca Juga: Putin ngamuk! Kumpulkan para petinggi militer Rusia bahas taktik perang dan ini....
"Konsumsi BBM terus naik, sementara blok-blok kita sudah relatif tua. Yang termuda ada di Blok Cepu dan Banyu Urip. Terganggunya Blok Rokan, maka terganggunya lifting nasional, karena produksinya besar 163 ribu barel per hari," ujar Sugeng saat memberi sambutan pada Fokus Group Discussion dengan SKK Migas dan Pertamina di Pekanbaru, Riau, Jumat (16/12/2022).
Menurut politisi Partai NasDem ini, Blok Cepu dan Banyu Urip kini kondisinya sudah menurun.
"Sekarang tinggal 150-an ribu barel per hari. Sudah tidak sampai 160 ribu lagi," ungkap Sugeng.
Baca Juga: Cita Citata diduga telah menikah siri dengan Didi Mahardika, usai tulis kalimat 'teman hidup'
Tak heran kini pemerintah mengandalkan Blok Rokan menjadi salah satu tulang punggung lifting nasional.
Maka, produksi minyak dari Rokan sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.
"Akhir-akhir ini sudah menggembirakan yang dulu dikelola oleh Cevron. Pada 8 Agustus 2021 diserahkelolakan kepada Pertamina, karena Pemerintah Indonesia mengambil keputusan tidak memperpanjang Chevron," katanya.
Sebelumnya, selama 50 tahun ladang minyak di Blok Rokan dikelola PT Chevron Pacific Indonesia.***