JAKARTA INSIDER - PT PGN Tbk, yang merupakan subholding Gas Pertamina sepakat bekerja sama dengan PT KIS Biofuels Indonesia untuk pengembangan bisnis Bio-CNG guna mengoptimasi transisi energi menuju energi terbarukan.
Kesepakatan kerja sama dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman di acara SOE International Conference G20 di Nusa Dua, Bali.
CEO Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk, M Haryo Yunianto dalam pemaparannya di Bali, Senin, seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari rilis PGN, Rabu (19/10/2022), kerja sama itu juga sebagai tindak lanjut terhadap kesiapan pengembangan biomethane.
Baca Juga: Memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari dengan berziarah ke Taman Makam Pahlawan
Dia menjelaskan, PGN dan KIS Biofuels Indonesia menyepakati pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pengembangan bisnis biomethane.
Mulai dari pembangunan hingga pengembangan biomethane yang dapat dialirkan sampai ke pelanggan baik dalam bentuk Bio-CNG mau pun injeksi langsung ke infrastruktur pipa gas PGN.
Bio-CNG adalah biomethane yang di kompres dengan salah satu melalui pengolahan dari limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang disebut dengan Palm Oil Mill Effluent (POME).
Jika tidak diolah, limbah itu akan membahayakan lingkungan karena menyumbang efek rumah kaca.
Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar umbar kemesraan, Netizen: Aku malu liatnya...
"Namun jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi sumber energi hijau yang ramah lingkungan," katanya.
Karakteristik biomethane mirip dengan gas bumi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kendaraan, pemanas, dan generator listrik.
M Haryo Yunianto, menegaskan, PGN dan KIS
Biofuels Indonesia juga sepakat untuk menjajaki investasi bersama untuk membangun pabrik biomethane dan fasilitas pendukung lainnya.
KIS akan menyediakan informasi teknis/ komersial kepada PGN terkait dengan proses produksi biomethane, transportasi, dan pelanggan Bio-CNG.