JAKARTA INSIDER - Warteg Bahari telah menjadi salah satu ikon kuliner di daerah Jabodetabek.
Warung makan tegal ini memiliki potensi keuntungan yang cukup menjanjikan, dengan perkiraan pendapatan mencapai 7 juta rupiah per hari.
Keberhasilannya dalam menghadirkan cita rasa yang autentik dan suasana yang bersih telah menjadikan warteg Kharisma Bahari populer di kalangan masyarakat.
Kharisma Bahari adalah sebuah brand warteg yang menguasai pasar di wilayah Jabodetabek.
Namun, perjalanan bisnis ini tidaklah mudah.
Baca Juga: Banyak lowongan kerja palsu, Vindes Corp ingatkan fans supaya waspada dan terhindar dari penipuan
Awalnya, warteg ini didirikan dengan nama MM, yang merupakan singkatan dari modal mertua pendirinya.
Namun, brand MM gagal meraih kesuksesan karena citra yang terbentuk di mata konsumen dianggap kurang higienis dan tidak menarik.
Pak Sayudi, pendiri Kharisma Bahari, tidak menyerah begitu saja.
Ia melakukan perubahan pada konsep bisnisnya dengan fokus pada citra yang lebih higienis, bersih, dan rapi.
Dengan melakukan perombakan pada interior dan penampilan warteg, termasuk penggunaan lantai ubin, Kharisma Bahari muncul dengan citra yang lebih menarik dan berkelas.
Perubahan tersebut berdampak positif pada bisnis warteg Kharisma Bahari.
Dalam perjalanannya, Kharisma Bahari terus melakukan inovasi untuk mengembangkan bisnisnya.