ekbis

Menterengnya kinerja keuangan RMKE berkat peningkatan volume penjualan batubara di tengah normalisasi harga

Kamis, 4 Mei 2023 | 06:00 WIB
Berkat kenaikan volume dan optimalisasi biaya, kinerja RMKE lebih mentereng.

“Hingga kuartal pertama tahun, secara rata-rata Perseroan telah mencapai ±25% target operasional tahun 2023 pada kuartal low season tahun ini. Produksi batubara in-house pada kuartal ini masih di bawah ekspektasi kami dengan pencapaian 14,5% dari target disebabkan cuaca yang kurang mendukung," ungkapnya.

"Hal tersebut juga menjadi tantangan pada penyelesaian hauling road sepanjang 39km. Namun kami optimis dengan kondisi cuaca yang jauh lebih baik pada kuartal selanjutnya, Perseroan dapat menggenjot produksi batubara in-house dan menyelesaikan proyek hauling road” tambah William.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra juga menambahkan, “di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang baik, kami bersyukur Perseroan masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik pada kuartal pertama tahun ini."

Baca Juga: Jarang diketahui, ternyata ini 17 tanda atau ciri orang yang terkena penyakit ain, Nomor 9 perlu diwaspadai!

"Secara rata-rata Perseroan juga telah mencapai ±25% target keuangan tahun 2023. Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 36,8 kali dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,4 kali," ungkapnya.

"Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 10,7% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Arus kas dari operasi Perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dan tumbuh sebesar 126,0 % YoY dengan peningkatan kontribusi jasa batubara," jelas Vincent.

“Kedepannya Manajemen Perseroan semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batubara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini,” tambah Vincent.***

Halaman:

Tags

Terkini