ekbis

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia menurun, efek dominasi impor China

Senin, 23 Juni 2025 | 13:16 WIB
Penjualan pasar Mobil Listrik di Indonesia menurun, efek dominasi impor China

JAKARTA INSIDER – Optimisme terhadap penjualan mobil listrik di Indonesia tampaknya masih belum sepenuhnya menjadi kenyataan.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) untuk Mei 2025 menunjukkan performa yang justru melambat.

“Gaikindo mencatat total penjualan whole sales mobil listrik BEV pada Mei 2025 sebesar 6.391 unit, angka itu turun 13,63 persen secara bulanan,” tulis keterangan Gaikindo, dikutip Senin 23 Juni 2025.

Baca Juga: PPIH Arab Saudi hingga kini terus melakukan pencarian terkait kronologi dan identitas 3 Jemaah Haji yang hilang di Tanah Suci

Penurunan ini terjadi di tengah gempuran insentif pajak dari pemerintah yang seolah tak banyak menolong.

Meski demikian, persaingan di puncak terlaris tetap panas, dengan grup BYD dari China menjadi pemimpin pasar di segmen battery electric vehicle (BEV).

Namun, mirisnya, hampir seluruh penjualan BYD di Indonesia berasal dari impor utuh yang dikapalkan langsung dari China, bukan hasil produksi lokal yang diharapkan mampu menggerakkan industri dalam negeri.

Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Hits di Jakarta Utara dengan View Laut yang Menawan

Model BYD Sealion 7 masih kokoh di posisi pertama dengan penjualan 1.232 unit pada Mei.

Angka ini sebetulnya juga turun signifikan, mencapai 31,28 persen dibanding bulan sebelumnya.

Di posisi kedua, lagi-lagi diduduki Grup BYD dengan MPV listrik BYD M6 yang terjual 1.184 unit, disusul merek premium mereka, Denza D9, sebanyak 630 unit.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DKI berharap Jakarta tetap menjadi Kota harapan seluruh masyarakat Indonesia

Dominasi impor BYD ini menyoroti masih lemahnya kapasitas produksi BEV lokal untuk bersaing di segmen teratas.

Di sisi lain, ada sedikit kabar baik dari model yang diproduksi lokal.

Halaman:

Tags

Terkini