JAKARTA INSIDER - Starbucks, sebagai perusahaan global dengan akar di Amerika Serikat, menjawab pernyataan dan pertanyaan yang berkembang mengenai keterlibatannya di Timur Tengah.
Dalam fakta yang dirilis, Starbucks Corporation menegaskan bahwa perusahaan tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah atau Angkatan Darat Israel.
Diketahui, Starbucks beroperasi di 11 wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dengan lebih dari 1.900 toko yang mempekerjakan ribuan partner lokal.
Meskipun memiliki banyak partner dengan pandangan yang beragam, perusahaan menyatakan bahwa mereka tetap non-politik dan fokus pada pelayanan terbaik bagi pelanggan di seluruh dunia.
Starbucks juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beredar, menegaskan bahwa tidak ada dukungan finansial maupun pengalihan keuntungan kepada pemerintah Israel.
Penutupan gerai di Israel pada tahun 2003 diklarifikasi bukan karena alasan politik, melainkan karena tantangan operasional di pasar tersebut.
Baca Juga: Terapkan Prinsip ESG, BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove
Di Timur Tengah, Starbucks bekerja dengan Alshaya Group sejak 1999, mengoperasikan lebih dari 1.900 kedai yang tersebar di berbagai negara, menciptakan lapangan kerja dan memberikan pengalaman khas Starbucks dengan menghormati keberagaman budaya setempat.***