JAKARTA INSIDER - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan komitmen Indonesia dalam mendorong kemudahan berbisnis di kawasan ASEAN.
Ini termasuk upaya untuk meningkatkan digitalisasi yang diharapkan akan membawa efisiensi dalam perdagangan antarnegara ASEAN.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, langkah-langkah ini akan membantu ASEAN bersaing lebih baik dengan negara-negara lain.
Pernyataan tersebut dia sampaikan setelah bertemu dengan Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council atau ASEAN-BAC) Malaysia, Tan Sri Nazir Razak, pada Minggu (3/9) lalu.
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC Meeting) di Jakarta.
"Jadi, semua memang harus dipermudah. ASEAN akan menjadi satu, paling tidak di bidang perdagangan, investasi, dan jasa. Kemudian disatukan pula dengan digitalisasi yang bersifat paperless. Hal ini dilakukan agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Arab Saudi sambut baik potensi produk pupuk Indonesia, antisipasi ekonomi dunia
Delegasi ASEAN-BAC Malaysia yang hadir dalam pertemuan ini terdiri dari para pengusaha berbagai sektor, termasuk transportasi dan perbankan.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pengusaha Malaysia ingin melihat percepatan dalam realisasi kesepakatan intra-ASEAN, terutama dalam hal perdagangan barang.
"Misalnya pengiriman barang, keluar masuk barang. Hal itu sudah bisa dipermudah agar efisien," tambahnya.
Baca Juga: TMII sambut wajah baru, Presiden Jokowi resmikan dengan harapan jadi ikon pariwisata Indonesia
Keputusan-keputusan terkait perdagangan di ASEAN akan dibahas oleh para kepala negara pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan berlangsung pada 5-7 September mendatang, juga di Jakarta.
Data perdagangan antara Indonesia dan Malaysia selama lima tahun terakhir (2018-2022) menunjukkan tren peningkatan sebesar 12,16 persen.