JAKARTA INSIDER - Kampanye terbaru dari Zara Atelier berjudul "The Jacket" telah menciptakan gelombang respons yang beragam.
Dari pihak Zara, mereka ingin berbagi klaim setelah menerima beragam komentar dari para pelanggan mereka.
Kampanye yang disusun sejak Juli lalu dan diabadikan dalam gambar pada bulan September menampilkan serangkaian foto patung yang belum selesai di sebuah studio pematung.
Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk menampilkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik.
Sayangnya, sebagian pelanggan merasa tersinggung oleh gambar-gambar ini yang kini telah dihapus.
Tidak sedikit dari masyarakat melihat kampanye Zara ini sebagai bentuk dukungan Zara terhadap penindasan Israel di Palestina.
Salah satunya adalah host terkenal Hesti Purwadinata yang memberi komentar bahwa dirinya tidak percaya dengan pernyataan Zara.
Menurut Zara, mereka melihat sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan saat gambar-gambar itu diciptakan.
Zara merasa menyesal atas kesalahpahaman ini dan mereka ingin menegaskan bahwa mereka menghormati semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Kisah transformasi BRI dan BRImo yang kini menjadi favorit gen z dan milenial
Keputusan penghapusan gambar tersebut bisa dilihat sebagai respons atas sensitivitas masyarakat terhadap seni dan penghormatan terhadap pandangan mereka.
Namun, hal ini juga memicu perdebatan tentang batas-batas dalam menyajikan karya seni dalam konteks periklanan.***
Artikel Terkait
Kisah transformasi BRI dan BRImo yang kini menjadi favorit gen z dan milenial
Menhan Prabowo resmi serahkan 5 Unit Pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma
Mantap! Timnas AMIN gelar kenduri rakyat dan nobar debat I Capres di rumah perubahan Brawijaya X, Jakarta